Selasa, 07 Juli 2009

Pencemaran Nama Baik

Saya mulai resah dengan keadaan akhir-akhir ini dimana banyak sekali teman-teman yang berkeluh kesah melalui media internet tersandung kasus. Mulai dari kasus pencemaran nama baik, kasus penipuan dan sebagainya. Masih segar diingatan kita bagaimana salah satu teman kita tersandung kasus pencemaran nama baik salah satu rumah sakit swasta besar di Jakarta, atau yang sekarang yang sedang diproses kasus pencemaran nama baik seseorang dan saya enggan menyebutnya karena saya tidak ingin membesar-besarkan masalah.

Yang menjadi kekawatiran saya adalah bagaimana mental seseorang di jaman ini. Cuma dengan sebuah kata- kata bisa mempenjarakan seseorang dengan alasan nama baik mereka tercemar. Saya jadi ragu, kenapa orang merasa nama baiknya tercemar, kapan mereka merasa namanya baik, dan kapan mereka dinobatkan sebagai orang yang baik. Bukan kan baik atau tidak nya seseorang dinilai oleh orang lain bukan mereka sendiri menyebutnya bahwa dia orang baik.
Kalau kita orang yang baik pasti kita akan menerima apa adanya walaupun kita dihina, kembali lagi kita pada nilai-nilai keagamaan yang kita anut serta nilai -nilai sosial yang kita miliki sebagai adat ketimuran. Mulai lah menyelesaikan masalah dengan subuah musyawarah sebelum mengambil sebuah keputusan besar.

Saya bukan membela orang-orang yang mencemarkan nama baik seseorang, tapi alangkah baiknya semuanya diselesaikan secara kekeluargaan terlebih dahulu. mungkin kalau tidak ada kata sepakat baru kita ajukan ke meja hijau.

dan bagi teman-teman yang suka menulis melalui media internet, alangkah baiknya menyusun kata-kata yang tidak merugikan salah satu pihak karena dampaknya sangat luar biasa sekali karena bisa diakses dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.

Jadi mari kita menulis sesuai dengan aturan yang berlaku agar kita tidak mengecewakan salah satu pihak.

Salam buat teman-teman bloger semua
Terimakasih
Dewa Widiana